Langsung ke konten utama
TSOiTSCoGfY7GpYpTSd8Tpr9GY==

Headline

Search

Shofiyah Wardatul Jannah: Pemimpin Muda dengan Strategi Digital yang Visioner

Shofiyah Wardatul Jannah: Pemimpin Muda dengan Strategi Digital yang Visioner

Malang, Jawa Timur - Jumat, 31Oktober 2025 - Dalam dunia bisnis yang kian kompetitif, kehadiran generasi muda dengan pemikiran segar menjadi angin baru bagi industri kreatif Indonesia. Salah satunya adalah Shofiyah Wardatul Jannah, atau dikenal dengan Shofi WJ, sosok yang memimpin empat brand berbeda—Shoface, Srikandyku, Chundamani, dan Petis Maduraku—dengan strategi digital dan pendekatan empatik yang menginspirasi.

Bagi Shofi, menjadi pemimpin bukan berarti harus selalu berada di balik meja, melainkan terjun langsung memahami pasar dan komunitas yang ia bangun. Dalam setiap brand, ia tidak hanya memegang peran kreatif, tetapi juga menjadi wajah yang berbicara langsung kepada audiens. Lewat media sosial seperti TikTok @shofimu_ dan Instagram @_shofiwj, Shofi menghadirkan komunikasi yang dekat, hangat, dan autentik—membuat pengikutnya merasa terhubung dengan setiap pesan yang ia sampaikan.

Visi kepemimpinan Shofi berakar pada tiga prinsip utama: inovasi, keterbukaan, dan kepercayaan. Dalam membangun Shoface, ia menerapkan pendekatan berbasis data dan umpan balik pengguna. Setiap peluncuran produk, termasuk Shoface Moist Glow with Sunscreen, dilakukan melalui riset mendalam dan interaksi langsung dengan pelanggan. Dengan begitu, Shofi tidak hanya memahami kebutuhan pasar, tetapi juga menciptakan hubungan emosional yang kuat antara brand dan pengguna.

“Bagi saya, mendengarkan adalah bentuk kepemimpinan paling penting. Kita tidak bisa mengubah pasar, tapi kita bisa tumbuh bersama mereka,” ujar Shofi dalam salah satu unggahan edukatif di Instagram.

Pendekatan yang sama juga diterapkan pada Srikandyku, brand yang mengusung keanggunan dan keharuman khas perempuan Indonesia. Melalui strategi storytelling, Shofi membangun citra elegan tanpa kehilangan unsur lokal. Ia memahami pentingnya narasi dalam pemasaran modern, di mana konsumen tidak hanya membeli produk, tetapi juga nilai di baliknya.

Sementara di Chundamani, Shofi memimpin dengan gaya yang ringan dan adaptif. Brand fashion rumahan ini memanfaatkan tren digital secara cerdas dengan menghadirkan konsep home fashion yang relatable di media sosial. Video pendek tentang kenyamanan busana sehari-hari menjadi jembatan antara produk dan gaya hidup penggunanya.

Dalam bisnis kuliner Petis Maduraku, Shofi menggabungkan strategi digital dengan sentuhan budaya. Ia menggunakan platform media sosial untuk memperkenalkan cita rasa Madura ke audiens luas, sambil menonjolkan nilai kebanggaan lokal. Melalui konten edukatif dan narasi asal-usul petis, brand ini mendapat perhatian karena keberhasilannya menghadirkan produk tradisional dalam kemasan modern.

Gaya kepemimpinan Shofi mencerminkan generasi baru yang tidak hanya fokus pada hasil, tetapi juga pada proses dan makna di baliknya. Ia membangun tim dengan budaya kerja kolaboratif, di mana ide-ide baru dihargai dan setiap orang merasa menjadi bagian dari visi yang sama. Pendekatan ini membuat keempat brand yang ia pimpin tumbuh secara berkelanjutan, dengan loyalitas pelanggan yang tinggi.

Sebagai figur publik, Shofi juga dikenal aktif memberikan motivasi kepada pengikutnya. Ia sering membagikan pesan bahwa kesuksesan tidak lahir dari keberuntungan semata, melainkan dari keberanian, konsistensi, dan kemampuan untuk terus belajar.

Dengan kepemimpinan yang adaptif dan strategi digital yang kuat, Shofiyah Wardatul Jannah telah membuktikan bahwa perempuan muda Indonesia mampu menjadi pemimpin yang inovatif, relevan, dan berdaya. Ia bukan hanya menciptakan brand, tetapi juga menciptakan arah baru bagi generasi kreatif yang ingin tumbuh dengan nilai dan visi yang jelas.

Shofiyah Wardatul Jannah: Pemimpin Muda dengan Strategi Digital yang Visioner
Next Post
© Copyright - NETT Indonesia . All rights reserved.