Israel Bombardir Gaza Saat Iduladha, 38 Orang Tewas: Tangis Gantikan Takbir
NETT Indonesia – Di saat jutaan umat Islam di seluruh dunia merayakan Iduladha dengan suka cita, warga Gaza justru disambut dentuman bom dan awan debu. Militer Israel menggempur Jalur Gaza pada Jumat pagi (6/6/2025), menewaskan sedikitnya 38 warga sipil Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan.
Serangan terjadi di berbagai titik padat penduduk, seperti Jabalia, Khan Younis, Kota Gaza, dan Deir el-Balah. Di Jabalia saja, 11 orang tewas dalam satu ledakan, menurut laporan Badan Pertahanan Sipil Gaza.
Hari Raya Dihantui Ledakan
Saat umat Islam bersiap menunaikan salat Id, pesawat tempur Israel melintas dan meluncurkan rudal. Rumah-rumah hancur, keluarga tercerai-berai, dan tangis menggema lebih nyaring dari takbir.
Seorang warga yang selamat mengatakan, "Kami bangun pagi untuk salat Id, tapi malah harus mengangkat jenazah tetangga kami dari puing-puing."
Derita Gaza Tak Kunjung Usai
Serangan ini menambah panjang daftar korban konflik berdarah yang terus berlangsung sejak akhir 2023. Data terbaru mencatat lebih dari 54.700 warga Palestina telah tewas selama agresi Israel ke Gaza, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.
Ini merupakan Iduladha keempat yang dijalani warga Gaza di tengah peperangan. Bukan daging kurban yang dibagikan, melainkan korban luka yang harus ditolong, dan jenazah yang harus dikuburkan.
Dunia Bereaksi: Kecaman dan Seruan Gencatan Senjata
Aksi Israel memicu gelombang kecaman internasional, terutama karena serangan dilakukan pada hari suci. Organisasi-organisasi hak asasi manusia menyebut tindakan ini sebagai pelanggaran serius terhadap hukum perang dan prinsip kemanusiaan.
Negara-negara di Timur Tengah dan Eropa mendesak agar segera dilakukan gencatan senjata, serta dibuka jalur bantuan kemanusiaan ke Gaza yang kini lumpuh total.
(Red)
