Langsung ke konten utama
TSOiTSCoGfY7GpYpTSd8Tpr9GY==

Headline

Search

BMKG Jelaskan Kenapa Masih Hujan di Musim Kemarau 2025: Fenomena Kemarau Basah


BMKG ungkap alasan hujan masih turun di musim kemarau 2025. Fenomena kemarau basah terjadi akibat dinamika atmosfer global seperti La Nina dan suhu laut hangat.

NETT Indonesia – Meski Indonesia telah memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah masih mengalami hujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa fenomena ini disebut sebagai kemarau basah, yaitu musim kemarau yang tetap disertai curah hujan.

Menurut BMKG, fenomena kemarau basah 2025 dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

Suhu muka laut yang lebih hangat dari normal, khususnya di wilayah perairan Indonesia bagian barat dan tengah.

Kondisi La Nina lemah yang masih aktif.

Indian Ocean Dipole (IOD) negatif, yang mendorong terbentuknya awan hujan di wilayah Indonesia.

Aktivitas monsun timur yang belum stabil, yang seharusnya membawa udara kering dari Australia ke Indonesia.

Prediksi Cuaca Kemarau 2025 dari BMKG

BMKG memprediksi bahwa sebagian besar wilayah Indonesia baru akan benar-benar kering pada akhir Juni hingga Juli 2025. Namun, sekitar 26% wilayah, termasuk sebagian Sumatera, Jawa bagian barat, dan Kalimantan, diperkirakan tetap mengalami curah hujan di atas normal meski dalam periode kemarau.

Dampak Kemarau Basah

Fenomena ini memiliki dampak signifikan terhadap berbagai sektor:

Pertanian: Petani harus menyesuaikan jadwal tanam dan panen.

Kehutanan: Risiko kebakaran hutan lebih rendah, namun waspada angin kencang.

Kesehatan dan Infrastruktur: Kemungkinan banjir lokal dan genangan air meningkat.

Imbauan BMKG

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan petir selama masa peralihan ini. Masyarakat diminta tidak terlena oleh label "musim kemarau", karena kondisi cuaca bisa sangat bervariasi.
BMKG Jelaskan Kenapa Masih Hujan di Musim Kemarau 2025: Fenomena Kemarau Basah
Next Post
© Copyright - NETT Indonesia . All rights reserved.