Makna Sumpah Pemuda bagi Persatuan Indonesia, Begini Sejarah Lengkapnya
Jakarta, DKI Jakarta - Selasa, 28 Oktober 2025 - Sumpah Pemuda menjadi salah satu peristiwa paling bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia. Ikrar ini lahir pada 28 Oktober 1928 dan menjadi simbol persatuan serta kebangkitan nasional di tengah penjajahan Belanda.
Peristiwa bersejarah ini dihasilkan dalam Kongres Pemuda II yang berlangsung di Batavia (sekarang Jakarta) pada 27–28 Oktober 1928. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai organisasi pemuda dari seluruh nusantara seperti Jong Java, Jong Sumatra, Jong Batak Bond, Jong Celebes, dan lainnya.
Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda
Awal abad ke-20 menjadi masa penting kebangkitan nasional Indonesia. Setelah kebijakan Politik Etis Belanda, banyak anak muda pribumi mendapat kesempatan bersekolah dan mulai menyadari pentingnya persatuan bangsa.
Sebelum Sumpah Pemuda, perjuangan rakyat masih bersifat kedaerahan. Para pemuda kemudian menyadari bahwa kemerdekaan hanya bisa dicapai melalui persatuan seluruh rakyat Indonesia.
Kongres Pemuda I tahun 1926 menjadi langkah awal menuju persatuan. Dua tahun kemudian, melalui Kongres Pemuda II, cita-cita itu diwujudkan dengan lahirnya Sumpah Pemuda.
Isi Teks Sumpah Pemuda
Isi teks Sumpah Pemuda yang dibacakan pada 28 Oktober 1928 adalah:
1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Ikrar ini kemudian menjadi dasar kuat terbentuknya rasa nasionalisme dan semangat perjuangan menuju kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945.
Makna dan Dampak Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda menandai titik balik perjuangan bangsa dari perjuangan kedaerahan menuju nasional.
Maknanya meliputi:
• Menyatukan pemuda dari berbagai daerah, suku, dan agama dalam satu bangsa Indonesia.
• Menegaskan pentingnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.
• Menumbuhkan semangat kebangsaan untuk melawan penjajahan.
Sejarah mencatat, setelah peristiwa ini, gerakan nasional semakin kuat hingga akhirnya mencapai kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda
Sejak tahun 1959, pemerintah secara resmi menetapkan 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda. Setiap tahun, peringatan ini menjadi momentum untuk meneguhkan kembali semangat persatuan dan cinta tanah air di kalangan generasi muda.
Sumpah Pemuda bukan sekadar peristiwa sejarah, melainkan fondasi terbentuknya identitas bangsa Indonesia. Semangatnya terus relevan hingga kini, mengingatkan bahwa kemerdekaan dan kemajuan bangsa hanya dapat diraih melalui persatuan.