Dwi Hartono, Crazy Rich Jambi yang Diduga Dalang Pembunuhan Kacab Bank BUMN
Dwi Hartono, Crazy Rich Jambi yang Diduga Dalang Pembunuhan Kacab Bank BUMN. (Instagram/Klan Hartono) |
Jakarta, DKI Jakarta - Selasa, 26 Agustus 2025 – Perkembangan kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (Kacab) Bank BRI Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta, memasuki babak baru. Dwi Hartono, seorang pengusaha kaya raya asal Jambi yang populer sebagai crazy rich, ditangkap dan ditetapkan sebagai otak intelektual dalam kasus kriminal yang menghebohkan ini.
Ditangkap Tanpa Perlawanan
Polisi meringkus Dwi Hartono di Solo pada 23 Agustus 2025. Ia ditangkap bersama dua tersangka lain, YJ dan AA. Sehari kemudian, tersangka berinisial C menyusul diamankan di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Dengan demikian, sudah ada delapan tersangka yang terjerat, termasuk eksekutor lapangan dan para dalang.
Dari Crazy Rich ke Tersangka Kriminal
Dwi Hartono sebelumnya dikenal publik sebagai pengusaha sukses asal Rimbo Bujang, Jambi. Kehidupannya bergelimang harta, mulai dari helikopter pribadi, rumah mewah di Cibubur, hingga relasi dengan pejabat nasional. Sosoknya juga populer di media sosial lewat akun Klan Hartono yang kerap membagikan konten motivasi dan gaya hidup glamor.
Citra Dermawan yang Tercoreng
Tak hanya dikenal kaya, DH juga pernah tampil sebagai motivator dan filantropis. Ia aktif memberi beasiswa dan bantuan sosial kepada masyarakat. Bahkan, ia sempat menjadi pembicara dalam acara resmi Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 2024. Kini, citra dermawan itu runtuh setelah namanya masuk dalam daftar tersangka.
Kronologi Penculikan dan Pembunuhan
Ilham Pradipta diculik pada 20 Agustus 2025 saat berada di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Jasadnya ditemukan sehari kemudian di Bekasi dengan kondisi tangan dan kaki terikat serta mata ditutup lakban. Polisi menegaskan, para eksekutor hanya bertugas menculik, sementara perintah berasal dari otak intelektual kasus ini.
Polisi Masih Dalami Motif
Hingga kini, polisi belum mengungkap jelas motif pembunuhan Kacab Bank BUMN ini. Penyelidikan terus berlanjut untuk mengetahui apakah ada keterlibatan pihak lain dan apa alasan Dwi Hartono memerintahkan aksi penculikan yang berujung kematian tersebut.
Artikel ini telah tayang di
NETT Indonesia