Gitaris Band Radicta Tewas Dikeroyok dan Tenggelam di Sungai Martapura, Ini Kronologinya
NETT Indonesia - Dunia musik Banua berduka. Seorang gitaris band lokal ternama asal Kalimantan Selatan, Muhammad Redho (34), ditemukan tewas tenggelam di Sungai Kitano, Martapura Timur, setelah diduga dikeroyok enam pria dalam kondisi mabuk. Kasus ini sontak memicu keprihatinan warganet dan komunitas musik di Tanah Air.
Peristiwa tragis itu terjadi pada Minggu, 20 Juli 2025. Saat sedang memancing di bawah jembatan Desa Mekar, Redho kehilangan ponsel dan kunci motor. Ia lalu menuduh sekelompok pria yang ada di lokasi sebagai pelaku pencurian. Tuduhan itu memicu kemarahan keenam pria tersebut, yang ternyata dalam pengaruh minuman keras.
Tanpa ampun, mereka langsung menganiaya Redho secara brutal. Salah satu pelaku bahkan sempat berusaha menikamnya dengan pisau, namun gagal. Redho akhirnya terjatuh ke sungai dan hilang tanpa sempat diselamatkan.
Keesokan harinya, Senin (21 Juli), warga menemukan tubuh Redho mengambang di Sungai Kitano. Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Ratu Zalecha dan keluarga melaporkan kejadian itu ke polisi karena mencurigai unsur kekerasan.
Tim gabungan Polres Banjar bergerak cepat dan berhasil menangkap enam tersangka dalam waktu kurang dari 24 jam, yakni:
KH (50), IB (48), MR (38), MF (36), GM (33), AH (19)
Keenamnya mengaku melakukan pengeroyokan karena tersulut emosi atas tuduhan korban, ditambah pengaruh alkohol.
Polisi Terapkan Pasal Berlapis, Pelaku Terancam Hukuman Berat
Kapolres Banjar menyatakan, para pelaku dijerat Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian, serta Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.
"Kami akan proses hukum secara tegas. Ini bukan sekadar penganiayaan biasa, tapi telah menyebabkan hilangnya nyawa seseorang," tegas Kapolres Banjar.
Reaksi Komunitas Musik: Radicta Kehilangan Sosok Kunci
Radicta, band rock lokal yang cukup dikenal di Kalimantan Selatan, turut mengucapkan belasungkawa dan meminta keadilan ditegakkan.
(Red)